Aku tidak tahu siapa yang
benar-benar salah atas ketidakpuasan seseorang terhadap orangtua, terhadap
kakak, terhadap adik, atau yang lebih dangkal justru terhadap materi yang
keluarga mereka punya. Jujur saja aku tidak tahu.
Kalau kau tanya Gepeng,
barangkali dia akan memberikanmu jawaban sama dengan yang pernah dikatakannya
padaku: "Kan
masih untung samean terlahir sebagai manusia, Mbak. Coba kalo misale samean
lahire dadi asu. Piye?"
Astaga. Ncene lucaaakkkk lambene Gepeng iku.
Aku tidak pandai menunjukkan sayang, cinta, rasa khawatir, atau segala
bentuk perhatian secara verbal kepada orang lain. Kalau marah sih gampang ya,
tinggal bentak. Tapi cinta? Mengkomunikasikannya tidaklah mudah. Percayalah.
Barangkali kesulitan inilah yang juga dihadapi oleh Ibu dan Bapak. Aku
tidak pernah peduli bagaimana perasaan orang rumah ketika aku harus pulang
larut malam. Kenapa nenekku begitu cerewet, kenapa Bapak lebih memilih diam,
kenapa Ibuk lebih suka menyimpan sendiri kekhawatiran. Semalam, setelah sekian
lama aku tidak pernah pulang malam, justru sms dari Putralah yang membuatku—sedikit
tercengang.
”Pulang jam berapa?”
....lalu,
”Mole dulien malem.”
Kupikir itu dilakukannya karena diminta Bapak. Tapi begitu aku sampai rumah
dan menemukannya berdua saja dengan Ade di depan TV, tahulah aku bahwa Bapak
sudah tidur. Jadi Putra mengirimiku sms atas inisiatifnya sendiri? Haha. Luar
biasaaa. Tapi apa iya, ya? Aku terharu, pokoknya.
Itulah yang membuatku berfikir untuk mengiriminya sms beberapa menit yang
lalu.
”Pulang jam berapa hooo?”
Nggak dibales.
Putra ke mana ya? Tadi siang Bapak memarahinya karena dia berkali-kali
cerewet minta motor New Vega. Kemarinnya lagi minta Satria FU. Sebelumnya lagi
minta Vixion. Plis deh. Itu bocah lahir di mana sih? Dikiranya nyari duit gampang? Aku minta duit buat servis
Kikan (yang paling cuma 30ribu) aja nggak dikasih-kasih. >.<
Lalu, salah Putra atau salah Bapak?
Aku tahu Putra tidak pernah memilih mau lahir di keluarga siapa. Toh kalau
kata Gie, nasib terbaik malah ketika kita tidak pernah dilahirkan. Tapi ... ah,
aku jadi ingat Georg Roed di buku Gadis Jeruk, yang menerima surat dari
mendiang ayahnya, yang telah ditulis belasan tahun sebelumnya. Ajaibnya, isi
dari belasan lembar surat itu ternyata adalah permintaan maaf. Maaf karena apa?
Karena secara tidak langsung, dia dan Veronika (istrinya) lah yang menyebabkan
Georg lahir dan hidup ke dunia. Menjalani dongeng besar yang bahkan ayahnya
sendiripun tidak tahu apa gunanya.
Haaaah.
Terus, salah gueh? Salah temen-temen
gueh?
Kadang aku berpikir, kalau aku
tidak punya orangtua, tidak punya saudara, aku bisa hidup seenaknya. Bertanggungjawab
sendiri atas apa yang kulakukan setiap pagi sampai pagi berikutnya. Tapi
memangnya bisa? Sedangkan aku sendiri tahu, tidak ada tempat yang paling baik
selain rumah. Tidak ada orang yang
paling tulus selain keluarga. Aku sudah memahami itu meski masih sering sekali
lupa.
Setidaknya, kalau memang kita belum faham untuk apa tujuan hidup
sebenarnya, kita masih berbahagia karena menjalaninya bersama-sama.
Haaah. (lagi)
*lirik jam*
...........dan Putra belum pulang.
Heran deh. Anak SMA kok nggak punya facebook sih? Nggak punya blog lagi.
Kasuuus. Kasus.
Suka aQ dengan sepenggal kalimat ini :
BalasHapus"Kadang aku berpikir, kalau aku tidak punya orangtua, tidak punya saudara, aku bisa hidup seenaknya. Bertanggungjawab sendiri atas apa yang kulakukan setiap pagi sampai pagi berikutnya. Tapi memangnya bisa? Sedangkan aku sendiri tahu, tidak ada tempat yang paling baik selain rumah. Tidak ada orang yang paling tulus selain keluarga. Aku sudah memahami itu meski masih sering sekali lupa."
haha. :D
BalasHapusIndoplush itu blogmu ta dim?
Iya nuk ini blogQ jga...
BalasHapusSungguh keren sekali tulisan ini, kadang aku sendiri juga nggak sadar kalo aku ini masih butuh orang tua, soalnya kadang-kadang aku suka ngeyel kalo dibilangin, ngerasa paling bisa kalo hidup tanpa mereka... Terharu aku bacanya...
BalasHapuseM2: apa itu kike? :P
BalasHapusRisty:
Hey, kamu ... Mecha? Apa kabaaaar? :)
Semakin anak merasa sudah gede, emang suka begitu kan ya. Samalah kita. >.<
kunjungan gan.,.
BalasHapusbagi" motivasi.,.
fikiran yang positif bisa menghasilkan keuntungan yang positif pula.,..
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,
eh sry salah nulis. he_. maksudnya I Like This...
BalasHapus