03/01/2019 - 04/01/2019 - AngeLinuks

Sedang mencoba terus berbenah. Hope you enjoy it. :)

Latest Update
Fetching data...

Sabtu, 16 Maret 2019

Mengapa Lansia Perlu Dibantu


Image from here

Pagi kemarin saat melewati lahan kecil tempat pembuatan bata, saya melihat seorang kakek tua sedang mengaduk pasir dan semen. Baru saya tahu bahwa rupanya beliaulah yang selama ini membuat bata-bata di sana, seorang diri.

Pernah juga saya menemukan seorang Nenek yang sejak pagi buta sudah pergi ke pasar jalan kaki. Iya saya pernah ketemu, kirain Nenek ini mau ke mana kok bawa-bawa tas anyam. Saya yang naik motor cuma sampai di rasa penasaran aja, bukannya berhenti kek, nawarin tebengan kek, malah terus melaju beratus-ratus meter jauhnya melawan dinginnya angin subuh. Sepulang dari pasar, kaget saya karena melihat si nenek rupanya belum sampai. Oh beneran ternyata beliau tu mau ke pasar juga. Ya elah kenapa tadi gak aku tebengin ya. T===T

Sejak 2016 PKH menambah Lansia untuk bisa masuk juga sebagai kategori komponen. Lalu mulai banyak KPM-KPM sepuh yang datang ke pertemuan kelompok. Ada yang masih segar dan pandai melucu. Ada yang meski langkahnya sudah berat tapi masih ceria. Ada yang muram. Ada yang ramah dan murah senyum. Terlalu beragam hingga bikin saya pun sadar bahwa; oh, iya, para lansia ini juga butuh loh dikasih bantuan. Butuh banget malah. T===T

Karena tidak semua lansia punya pensiunan, atau tabungan, atau kalau beruntung hidupnya full dibiayai anaknya. Tidak semua seberuntung itu sebab bahkan orangtua yang dibiayai anak pun, belum tentu anaknya nggak pontang-panting cari nafkahnya. Kan anak-anak mereka juga punya keluarga, punya anak yang butuh makan dan sekolah. Sedih kan kalo orangtua harus bergantung total sama anak padahal anaknya juga susah? Ortunya sedih karena ngerepotin, anaknya ya sedih karena kenapa dia nggak berdaya menanggung orangtua.

Ah jadi mellow. T====T

Konon, generasi yang menanggung orangtua dan anak mereka sekaligus gitu dinamakan generasi sandwich. Kayak isian sandwich gitu kan ceritanya, dia bertanggung jawab bikin enak roti atas dan bawah sekaligus. Gitu kali ya maksudnya tau ah gelap. :3

Kalau ada bantuan yang dikhususkan lansia, bagus banget menurut saya. Maka uang bantuannya bisa dimanfaatkan untuk beli susu, misalnya, beli daging atau ikan atau buah untuk pemenuhan gizi, beli suplemen vitamin, untuk baju pun gak masalah sih kayaknya karena kadang mereka bajunya udah kusam dan itu-itu aja. :"(

"Mengapa lansia perlu dibantu?"

Kata salah satu soal di kuis yang saya kerjakan beberapa bulan lalu. Pilihan jawabannya ada a, b, c, d, e. Dan jawaban paling tepat adalah e. Semua benar. Karena ada sekian banyak alasan seperti dijabarkan dalam poin a sampai d, dan tahu nggak salah satunya apa?

"Karena lansia adalah kita di masa yang akan datang."

Rumit lho jadi lansia itu. Mereka pun rawan mengalami kecemasan-kecemasan karena emosinya rawan berubah. Mungkin karena berat ya rasanya mengalami penurunan kemampuan fisik. Kaki yang dulunya bisa lari kencang perlahan mulai tidak tegap saat berpijak. Mata yang dulunya awas, mulai harus memicing agak lama baru bisa melihat dengan jelas dan mengenali; oh ini kamu ya cucuku? Beberapa ada yang jadi pikun, sering gelisah, tremor, belum lagi kalau ada masalah kesehatan lain. Lalu mereka jadi sering sedih, kesepian, kangen anak cucu, kangen pasangan yang sudah lebih dulu berpulang...

Entah saya kalo membayangkan hari-hari di masa tua kok bawaannya muraaam sekali. Meski tentu ada juga masa tua yang menyenangkan. Ada yang tetap sehat meski sudah 70 tahun. Ada yang masih kuat berlari. Ada yang makin khusyuuuk sekali beribadah dan lebih berserah.

Semoga kita dan orangtua kita termasuk yang sehat dan bahagia ya.

Banyak-banyak bersyukur, jaga kesehatan, sering olahraga, banyak minum air putih ya makanyaaaa. Iya ini ngomong sama diri sendiri.

Jika kamu setuju bisa simpan dalam hati sama-sama yaaaa. Salam sayang untuk keluarga! :*
Read More