Waktu Indi Sama Mika - AngeLinuks

Sedang mencoba terus berbenah. Hope you enjoy it. :)

Latest Update
Fetching data...

Minggu, 17 November 2013

Waktu Indi Sama Mika

Kamu pernah nonton film Mika? Belum juga nggak papa, sih. Filmnya biasa. Tapi, aku suka.

Vino bastian yang main jadi Mika. Dia kena AIDS. Ceweknya namanya Indi. Ceritanya si Indi ini kena skoliosis. Setiap hari dia harus pakai bracket kaku supaya tulang punggungnya bisa tegak. Nonton film ini membuatku ingat Hazel Grace dan Augustus Waters di The Fault in Our Stars. Di mana keduanya sama-sama punya penyakit, lalu saling bersatu untuk menghadapi dunia bersama-sama. Yang kusuka dari Indi, Mika, Hazel, dan Gus, adalah karena keempatnya sama-sama tidak cengeng dengan penyakit yang mereka punya. Bahwa hidup tidak melulu harus merutuki cobaan. Bahwa hidup harus tetap berjalan.

“Dia AIDS, Ndi, loe tahu kan itu apa?" Begitu tahu Indi dan Mika pacaran, salah seorang teman cowok Indi usil sekali memperingatkannya. Semua teman-teman Indi memang berpikir bahwa berpacaran dengan pengidap AIDS itu hal yang sangat tolol, dan bodoh, dan cari penyakit.

Lalu kata Indi; "Ya terus kenapa? Gue juga skoliosis, dan loe? Loe aneh."

Indi itu keren. Mika juga keren. Aku suka adegan ketika mereka saling mendekatkan wajah dan hampir berciuman, tapi Mika kemudian tertunduk dan minta maaf. Ia bilang, hal yang paling ia takutkan di dunia ini adalah menularkan AIDS pada Indi. Karena Indi bebal, ia mendebat; ‘Tapi aku cuma mau dicium sama kamu, sekali aja.’ Ketika Mika bilang gusinya bermasalah, dan sedang berdarah, Indi malah mengajak Mika ke dokter gigi saat itu juga untuk mengobati gusinya. Habuuuh. Aku terpana.

Nggg. Sebetulnya ini bukan review film. Aku bukan berniat membuat review film. :3

Jadi, ada bagian yang tidak kusuka di film ini. Ketika sakit Mika memburuk, lalu Indi jadi manja karena dia tidak mau Mika pergi. Dunia ini kan bukan melulu tentang Indi. Memangnya Indi siapa? Sepenting apa sampai ia harus melarang Mika mati hanya karena Indi tidak mau Mika mati? Itu egois. Bahkan di film pun orang-orang bisa jadi sangat egois. :’D

Begitulah.

Tapi Indi tetap keren, sih. Setidaknya dia mengajari aku bahwa jatuh cinta itu tidak boleh egois.

3 komentar:


EmoticonEmoticon