Sar(j)ana - AngeLinuks

Sedang mencoba terus berbenah. Hope you enjoy it. :)

Latest Update
Fetching data...

Kamis, 22 Agustus 2013

Sar(j)ana


Huh. Aku patah hati. Dunia jadi menyebalkan sekali hari ini. :’D

Seseorang pernah mengatakan padaku bahwa ia malu dikenal masyarakat sebagai mahasiswa. Aku lupa apakah waktu itu aku bertanya kenapa. Tapi, sepertinya, ia malu karena statusnya yang mahasiswa itu hanya terdengar keren saja, tapi tidak pada kenyataannya. Karena, mahasiswa apa sih kerjanya? Apa sih kontribusinya? Apa sih fungsi eksistensinya di dunia fana, untuk bangsa dan negara, untuk kota, bahkan untuk kampung halamannya? Berapa gelintir yang bisa berguna? Tidakkah kebanyakan mereka lebih pandai haha-hihi saja dari timur ke utara? Lihat. Aku emosi. Aku menyedihkan. Aku sedih karena aku, kemarin, juga tipikal mahasiswa yang seperti itu. Aku tidak berguna.

Sedih, ya. ;D

Yang lebih sedih lagi adalah, ketika kamu sudah susah payah meloloskan diri dari berbagai rintangan akademik yang memuakkan, lalu kamu berhasil wisuda, ternyata kamu tetap belum bisa jadi berguna.

Tapi, di luar sana, ribuan orang masih mengira bahwa para sarjana lebih intelektual daripada yang bukan. Bahwa yang lulus S2 lebih punya harga daripada yang S1. Apalagi D3, seperti aku, dimasukkan kualifikasi untuk bisa apply lamaran kerja (di tempat yang sebetulnya kuimpi-impikan sejak lama) saja tidak. :D

Padahal, ketika aku mendengar dari bapak bahwa Putra tidak ingin kuliah setelah lulus SMK, aku merasa bangga. Kupikir, itu bagus. Meskipun mungkin kalau Bapak mampu ia tetap akan dikuliahkan, tapi sikap dan pandangan bahwa ‘tidak kuliah tidak masalah’ itu adalah satu-satunya hal paling keren yang pernah kutemukan di diri Putra. Itu amazing. Mengingat betapa manja dan menyebalkannya ia. Ia, kukira berpikiran bahwa lulus SMK saja sudah cukup. Ia sudah punya kemampuan dan sudah bisa mengembangkannya sendiri biarpun tidak pakai ijazah kuliah. Iya. Mengaku saja, kebanyakan mahasiswa kuliah memang cuma cari ijazah, kan?

Lalu mereka mengaku intelektual. Mengaku pintar. Mengaku tinggi dan merasa terhina jika direndah-rendahkan.

Aku mengomel. Maaf. Sudah lama aku tidak mengomel. Habisnya aku sedang sedih. T----T

Sudah, ah. Jika ada bagian dari tulisanku yang terkesan tidak baik, semoga aku hanya berburuk sangka. :’)

8 komentar:

  1. aku juga lagi mikir mbak, aku barusan lolos dari segala macan rintangan akademik dan tinggal nunggu wisuda. aku takut abis ini mau ngapain :(

    BalasHapus
  2. Apa tidak ada komen yang lain? -__-

    BalasHapus
  3. Kenapa perempuan sering meminta lebih?

    BalasHapus
  4. itu bukan karena aku perempuan. -___-

    kenapa orang kriwul harus mengaitkan 'apa tidak ada komen yang lain' dengan 'perempuan minta lebih'? :3

    *lapor mbak maya u___u*

    BalasHapus


EmoticonEmoticon